NAKULA SADEWA, SOSOK KEMBAR YANG UNIK!! versi Indonesia

Nakula-Sadewa

wayang kulit Nakula Sadewa
wayang kulit Nakula Sadewa

TENTANG NAKULA 

Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Dewi Madrim dan Prabu Pandu. Ia adalah merupakan penjelmaan Dewa kembar yang bernama Bhatara Aswin, Sang Dewa yang ahli dalam pengobatan.
 
Nama Nakula saat kecil adalah Pinten. Nakula-Sadewa tidak pernah melihat ayah mereka seperti saat mereka lahir, Pandu sudah meninggal. Segera itu ibu mereka meninggal juga, di usia muda. Hanya dengan bantuan mereka, Raja Prabu Salya - kepala pejuang Hastinapura dapat dengan cepat disingkirkan. Setelah Baratayuda, karena menghormati keinginan Raja Salya, mereka menjadi penguasa Mandaraka (Madra).

Nama istana Nakula adalah Sawojajar. Dia ahli di bidang pertanian. Dia memiliki tiga istri. Padmasari (putri Widura), Dewi Suyati dan Srengganawati.


TENTANG SADEWA

Sadewa merupakan juga salah satu putera kembar pasangan Madrim dan Pandu. Ia merupakan titisan Dewa kembar bernama Bhatara Aswin, Sang Dewa pengobatan. Nama masa kecil Sadewa adalah Tangsen. Dia ahli di bidang peternakan. 

Sadewa memiliki padepokan / retret spiritual yaitu Bumi Retawu. Sebagai hasil dari perbuatan spiritualnya yang khusyuk, ia menjadi Satrio Pinandito. Dengan kekuatan spiritualnya yang kuat, ia mampu melepaskan Betari Durga dari hukumannya. Sadewa membantunya untuk mendapatkan kembali kesadaran sejatinya; Ia kembali menjadi Dewi Uma, istri Batara Guru.

Ia pun memiliki tiga istri - Padmawati (putri Widura), Endang Sadarmi (putri Resi Tembang Petra dari pertapa Parangalas) dan Srengginiwati. Ia memiliki sedikitnya dua putra - Raden Sabekti, putra dari Endang Sadarmi dan Dewi Tanjung putri dari Srengginiwati


 Versi Indonesia adalah fokus pada karakter yang 'diabaikan' dari versi India. Putra Pandawa menjadi terkenal, karena mereka diberi individualitas. Mereka bukan hanya bayangan seperti pada versi India, tapi juga berdarah murni. Beberapa dari mereka seperti anak laki-laki Bima dianggap lebih berani daripada yang lainnya.

Versi Indonesia yang lebih detail yaitu memberi tempat penting bagi para abdi Pandawa (Ponokawan). Kemana pun Arjuna (atau Pandawa) pergi, ia selalu diantar oleh abdi setianya, Semar, dan ditemani putra-putranya Gareng, Petruk, Bagong. Mereka tidak bisa dipisahkan. Semar sebenarnya adalah Dewa Ismaya dan sudah menjadi tugasnya untuk selalu melindungi Arjuna. Semar tidak pernah lelah memberikan nasehat bijak kepada Arjuna. Ini adalah hubungan tuan-hamba yang unik!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url